Teknik komunikasi massa adalah suatu cara untuk menyampaikan informasi dari komunikator kepada. komunikan. Dalam menyampaikan informasi tersebut perlu adanya suatu metode untuk menarik perhatian dari komunikan agar informasi dapat diterima dengan baik. Salah satu cara metode menarik massa tersebut antara lain ialah metode visual berupa banner, sticker maupun baliho. Berikut di bawah ini ialah salah satu contoh desain sticker ang bersifat persuasif.
I.
Desain Sticker
II. Latar Belakang
Transportasi
merupakan pergerakan atau perpindahan orang dan atau barang dari tempat asal ke
tempat tujuan. Meskipun transportasi bukan kebutuhan primer (utama) manusia,
namun transportasi merupakan salah satu hal yang tidak bisa lepas dari
kehidupan individu. Hal ini mengacu pada kebutuhan masyarakat modern yang terus
bergerak untuk mendapatkan kebutuhan yang diperlukan yaitu mendukung kegiatan
ekonomi masyarakat. Hal inilah yang menjadikan pertumbuhan transportasi menjadi
tolak ukur pertumbuhan ekonomi di suatu negara.
Indonesia
merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan transportasi yang tinggi hal tersebut dibuktikan dengan
pertumbuhan jumlah kendaraan 10% per tahun jika dilihat dari estimasi penjualan
pertahun. Menurut Data Korps Kepolisian Negara Republik Indonesia pada tahun 2013
jumlah kendaraan di Indonesia mencapai 104.211 juta unit naik 11% daritahun
sebelumnya (2012) yang hanya 94.299 unit. Jika perkiraan pertumbuhan kendaraan
bermotor tersebut benar maka pada tahun ini (2015) 126.095 juta unit.
Pertumbuhan kendaraan di Indonesia didominasi
oleh kendaraan pribadi. Tercatat pada tahun 2013 pertumbuhan sepeda motor
mencapai 11% atau naik dari 77.775 juta unit menjadi 86.253 juta unit.
Penyumbang jumlah terbesar kedua ialah mobil pribadi yangmengalami kenaikan 11%
pula yaitu dari 9.524 juta unit menjadi 10.54 juta unit. Sementara itu untuk
pertumbuhan bu jauh di bawah pertumbuhan mobil pribadi dan sepeda motor yaitu
hanya 1% saja 1.945 juta unit menjadi 1.962 juta unit. Jumlah ini mencerminkan
lemahnya transportasi publik di Indonesia.
Jumlah pertumbuhan kendaraan yang demikian dapat
dikategorikan baik. Namun jika dilihat dari pertumbuhan ruas jalan di Indonesia
yang hanya 1% per tahun pertumbuhan jumlah kendaraan tersebut dapat
dikategorikan buruk karena tidak kesesuaian antara sarana yang ada dan
prasarana yang tersedia. Namun menurut para pakar ahli transportasi, penambahan
atau pembuatan ruas jalan baru untuk mengatasi kemacetan hanya akan menambah
kemacetan. Hal ini disebabkan oleh ruas jalan baru akan merangsang para pengguna
jalan untuk membeli kendaraan baru dan akhirnya akan menyebabkan kemacetan lalu
lintas.
Pertumbuhan jumlah kendaraan mempunyai dampak positif dan
negatif. Dampak positif yang telah diketahui ialah pertumbuhan jumlah kendaraan
dapat mendukung pertumbuhan ekonomi baik bagi perusahaan penyedia kendaraan
yang semakin untung karena produknya terjual, maupun bagi pengguna jalan yang
menggunakan kendaraan pribadi sebagai sarana tranpostasi dari tempat asal ke
tempat tujuan untuk lebih cepat melakukan mobilitas.
Dampak lain dari pertumbuhan kendaraan ialah meningkatnya
emisi serta volume lalu lintas. Semakin banyak kendaraan yang ada di jalan
semakin banyak pula emisi gas buang yang dihasilkan dan hal tersebut tentunya
akan menghasilkan polusi yang udara. Begitu pula dengan volume lalu lintas,
semakin tinggi pertumbuhan jumlah kendaran maka akan semakin tinggi pula volume
lalu lintas yang ada pada suatu ruas jalan yang akan mengakibatkan arus lalu
lintas di suatu ruas jalan akan meningkat pula. Akhirnya akan menimbulkan
kemacetan lalu lintas. Selain menimbulkan kemacetan banyaknya jumlah kendaraan
bermotor juga menimbulkan banyak kecelakaan. Pada 2010 Indonesia merupakan
negara tertinggi pertama di Asia Tenggara. Hal ini tidak dapat dipungkiri
karena banyaknya kendaraan yang ada juga memperbesar kemungkinan terjadinya
kecelakaan.
Salah satu cara untuk mengatasi pertumbuhan kendaraan
ialah dengan cara mengganti moda yang digunakan untuk mengurangi volume lalu
lintas sehingga kepadatan di suatu ruas jalan dapat berkurang. Penggantian moda
tersebut tentunya tanpa mengurangi jumlah pergerakan dari pengguna jalan
tersebut. Salah satunya ialah dengan mengganti kendaraan pribadi berupa mobil
atau sepeda motor dengan sepeda.
Sepeda ini tentunya digunakan hanya untuk jarak yang
dekat. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi keterlambatan seseorang sampai di
tempat tujuan. Sepeda ini digunakan untuk menuju ke halte, terminal maupun
stasiun terdekat sehingga para pengguna jalan akan tetap sampai tujuan tepat
waktu tanpa perlu khawatir terlambat. Jadi pada intinya para pengguna jalan
didorong untuk menggunakan angkutan umum dan sepeda digunakan untuk menyingkat
waktu pengguna jalan menuju ke halte, terminal maupun stasiun terdekat.
Penggantian moda berupa mobil ke sepeda dan atau angkutan
umum ini sudah mulai diimplementasikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar
Pranowo dengan mengeluarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 55/54
Tahun 2015 tentang larangan penggunaan mobil dinas yang berlaku setiap hari
jumat keempat tiap bulan.
Penggantian moda tersebut selain mengurangi volume lalu
lintas yang berdampak langsung terhadap mengurangi kemacetan lalu lintas.
Penggantian moda tersebut juga berperan untuk mengurangi emisi yang dihasilkan
oleh aktivitas berlalu lintas.
III. Penjelasan Isi dan Desain Sticker
Sticker ini berukuran 15 cm x 10 cm. Bahan yang digunakan
untuk membuat sticker ini ialah reflective
sheeting. Reflective sheeting
mampu memantulkan cahaya pada kegelapan atau malam hari. Pada kondisi redup
atau intesitas cahaya yang rendah bahan ini juga dapat dilihat karena tidak
membutuhkan banyak cahaya. Penggunaan sticker dengan bahan tersebut bertujuan
agar sticker ini tetap dapat dilihat oleh komunikan dalam kondisi apapun
meskipun minim pencahayaan.
Sticker ini mengambil tema “Go Bike, Go Health, Go Green”
berarti “Ayo Bersepeda, Ayo Sehat, Ayo Hijaukan” tema ini diambil selain karena
menyerukan pergantian moda namun juga karena mudah diingat dan mudah
dihafalkan. Tema tersebut juga dijadikan jargon untuk sticker ini. Sehingga
sasaran atau komunikaan dapat dengan mudah untuk mengingat ajakan dari
komunikator dan dengan jargon yang mudah diingat diharapkan dapat melaksanakan
ajakan komunikator untuk bersepeda.
Tulisan “Go Bike” berwarna biru. Warna biru diartikan
dengan warna air. Dalam hal ini air yang dimaksud ialah keringat. Jadi alasan
tulisan “Go Bike” berwarna biru ialah ajakan untuk bersepeda agar berkeringat
dan dapat membuat tubuh kita tetap sehat.
Tulisan “Go Health” berwarna merah. Warna merah diartikan
dengan warna organ tubuh yaitu hati. Hal ini juga yang mendasari terdapat
gambar hati di tulisan “Go Health” sebagai pengganti huruf “a”.
Tulisan “Go Green” berwarna hijau. Warna hijau tersebut
berasal dari arti dari “Go Green” yaitu “Ayo Hijaukan”. Jadi penggunaan warna
hijau tersebut menegaskan ajakan untuk menghijaukan bumi kita dan
membebaskannya dari berbagai polusi khususnya polusi udara. Selain itu pada
huruf “G” di tulisan “Go Grees” terdapat peta Indonesia, hal ini merupakan
harapan agar Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam rangka
menghijaukan alam.
Di dalam desain sticker ini terdapat gambar pesepeda
sedang membuang mobil ke tempat sampah. Hal ini diartikan sebagai ajakan untuk
meninggalkan mobil sebagai alat transportasi dan menggantimya dengan sepeda.
Selain itu di bawah sticker terdapat tulisan “You Will
Prevent 3,5 Pounds Of Polutan, For Every Mile You Cycling”, yang berarti kamu
akan mencegah 3,5 pon polutan, untuk setiap mil kamu bersepeda. Kata-kata
tersebut bertujuan untuk memberitahu para komunikan bahwa bersepeda selain
menyehatkan juga mencegah pemanasan global. Dengan fakta yang telah diberikan
kepada komunikan diaharapkan komunikan akan lebih terdorong untuk bersepeda ke
sekolah maupun ke tempat kerja.
Pada masing-masing pojok atas sticker terdapat lambang 2
(dua) instansi yaitu pada pojok kanan atas ialah lambang Kementerian
Perhubungan dan pada pojok kiri atas ialah Politeknik Keselamatan Transportasi
Jalan (PKTJ). PKTJ ialah instasnsi yang mengeluarkan sticker ini sedangkan
Kementerian Perhubungan ialah Kementerian yang menganyomi PKTJ sebagai lembaga
pendidikan.
Desain sticker tersebut mengambil background peta dunia.
Hal ini dimaksudkan seruan untuk berganti moda dari mobil ke sepeda tidak hanya
pada suatu daerah saja. Namun juga diharapkan dapat berkembang ke seluruh
penjuru dunia.
IV. Sasaran Sticker
Sticker ini ditujukan kepada seluruh pengguna jalan
khususnya para pengguna jalan yang masih menggunakan kendaraan pribadi untuk
menuju ke tempat tujuan mereka, baik pelajar maupun mahasiswa bahkan para
pegawai negeri sipil maupun karyawan/i di sebuah perusahaan.
V. Metode Pemberian Sticker
Sticker ini diberikan sebagai souvenir dari sebuah event
sepeda santai. Jadi pada setiap pesrta yang mendaftar sebagai peserta sepeda
santai akan diberikan sticker ini, disamping
pemeberian kupon/undian hadiah dan baju. Selain itu, sticker ini juga dapat
diberikan pada saat sosialisasi tentang dampak kemacetan lalu lintas dan ajakan
untuk bersepeda ke tempat kerja maupun sekolah.
VI. Tempat Pemasangan Sticker
Sticker ini dapat dipasang pada ruang publik seperti d
halte, terminal maupun stasiun atau pemberhentian lainya angkutan umum. Hal
tersebut bertujuan untuk memberi tahu atau meyakinkan bahwa hal yang sudah
mereka lakukan (tidak menggunakan kendaraaan bermotor pribadi) adalah tindakan
yang benar karena mereka telah berperan untuk mencegah polusi udara.






